'

Belajar Tanpa Henti

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Senin, 14 Oktober 2019

Minggu, 13 Oktober 2019

Oktober 13, 2019

Materi Al-Islam SD Kelas 5 (Adab, Adil, Istiqomah)


BAB II
ADAB BERPAKAIAN, ADIL DAN ISTIQOMAH

     A.    Adab Berpakaian
Islam adalah agama yang sempurna, Islam mengatur semua tata cara kehidupan manusia. Nabi Muhammad SAW memberikan contoh perilaku manusia baik dalam berpakaian, ucapan, makan dan minum, perkataan dan lain-lain.
Pakaian dalam Islam tidak hanya untuk memperindah penampilan atau supaya terlihat menarik bagi orang lain, tetapi pakaian memiliki fungsi paling utama yaitu sebagai penutup aurat. Fungsi selain itu adalah unuk menjaga tubuh dari bahaya dari luar dan menjaga penampilan. Umat Islam harus berpakaian sesuai dengan tuntunan Islam karena berpakaian sesuai tuntunan Islam sebagai sarana meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Swt. Sebaik-baik pakaian yaitu takwa kepada Allah Swt.
Pakaian juga berfungsi sebagai penutup, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’raf/7:26;
Artinya:Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
Aurat adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi, baik ketika keadaan salat maupun ketika tidak salat. Menutup aurat diwajibkan ketika sudah masuk usia baligh. Antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan aurat. Aurat laki-laki adalah bagian tubuh mulai dari lutut hingga pusar. sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh keciuali telapak tangan dan muka.
Dalam Al-Qur’an diajarkan cara yang seharusnya dilakukan untuk menutup aurat, Allah Swt berfirman dalam Q.S. al-Ahzab/33:59
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berpakaian
1.      Berpakaian dapat menyesuaikan dengan nilai seni, kepatuhan, atau keindahan bagi pemakainya.
2.      berpakaian  harus sesuai dengan ketentuan ajaran Islam
3.  Dipertimbangkan dengan fungsi kesehatan, kerena pakaian berfungsi melindungi kesehatan manusia dari berbagai penyakit dan gangguan.
            Pakaian boleh menyesuaikan pada keadaan sosial manusia karena manusia merupakan makhluk sosial dan berkembang. Sehingga budaya dan perkembangan zaman atau iklim disuatu tempat mempengaruhi bentuk pakaian dan modelnya, yang penting diingat adalah pakaian tidak boleh bertentangan dengan ketentuan ajaran Islam.
      Adab-adab berpakaian seorang muslim
 1.      Menutup aurat.
 2.      Melepas pakaian mendahulukan dari anggota badan bagian kiri.
 3.      Pakaian kondisi bersih dan terbatas tidak najis, karena pakaian sewaktu-waktu digunakan                    untuk shalat.
4.      Memakai pakaian mendahulukan dari anggota badan yang kanan.
5.      Membaca basmallah ketika mulai memakai pakaian, karena memakai pakaian merupakan                      memenuhi perintah Allah Swt.
6.      Pakaian bagi laki-laki tidak boleh terbuat dari sutera dan emas karena dapat membahayakan.
      B.     Adil
 Adil menurut bahasa arab yaitu ‘adilun, yang artinya seimbang. Sedangkan menurut istilah adalah menempatkan sesuatu sesuai haknya, misalnya menghukum seseorang yang bersalah sesuai kesalahan yang dilakukannya. Adil bukan berarti pembagian yang sama, tetapi adil adalah sesuai dengan kondisi. Contohnya; Seorang keluarga memiliki 3 anak yang masih bersekolah. Anak pertama sekolah SD ,anak ke-2 sekolah SMP, dan anak ke-3 sekolah SMA. Bapak dari anak tersebut memberikan uang saku kepada anak pertama Rp 5.000, anak ke-2 Rp 10.000, dan anak ke-3 Rp 15.000. Bapak tersebut bukan berarti tidak adil kepada anak-anaknya tetapi bapak tersebut memberikan uang saku sesuai kebutuhan anak-anaknya. jadi bapak tersebut justru malah adil dalam memberikan uang saku.
Contoh lain adalah Allah Swt. yang memberikan balasan surga bagi orang-orang yang berbuat baik, dan sebaliknya memberikan balasan neraka kepada orang-orang yang berbuat jahat kepada Allah Swt. Balasan yang diberikan Allah Swt tersebut merupakan bukti bahwa Allah Swt maha adil atau memberikan balasan sesuai yang dilaksanakan.
Laki-laki maupun perempuan dalam hukum Islam memiliki kedudukan yang sama.Ajaran Islam juga tidak membeda-bedakan kedudukan di dunia, miskin dan kaya tidak dibedakan, pejabat atau rakyat, tua atau muda, Indonesia atau Amerika. Allah membedakan masnusia dari amal perbuatannya bukan dari kedudukannya. Manusia yang beramal baik akan mendapat pahala sedangkan yang beramal buruk mendapat dosa apapun kedudukannya.
Berbuat adil merupakan perbuatan yang mulia. Allah Swt memerintahkan dan mencintai orang-orang yang berbuat adil seperti dalam firmannya Q.S. al-Hujarat/49:9

Artinya : ... dan berlakulah adil,Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil
       A.    Istiqomah
Arti Istiqomah secara bahasa adalah tegak lurus, atau dapat diartikan juga teguh pendirian. Sedangkan menurut istilah yaitu sikap teguh dalam mempertahankan keimanan  dan keislaman sekaligus tahan terhadap godaan dan tantangan.  Orang yang memiliki sifat istiqomah bagaikan batu karang yang ada ditengah lautan yang tidak bergeser karena terkena ombak.



Daftar Pustaka:  
Sofyan, Ahmad Tri, Pendidikan Al-Islam SD Muhammadiyah Kelas 5, Yogyakarta: Gramasurya, 2018.

Al-Qur’an Digital, diakses dari http://www.alquran-digital.com, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 09.00.



Sabtu, 12 Oktober 2019

Oktober 12, 2019

Uji Kompetensi Materi Aqidah SD Kelas 6 (takhayul, bid'ah, dan khurafat)


       I. 
  


            Pilihlah salah satu jawaban yang  benar, diantara pilihan jawaban A,B,C atau D dengan cara memberi tanda silang (X)
1.      Percaya kepada suatu hal yang dianggap sakti merupakan pengertian...
A.    Munafik
B.     Khurafat
C.     Bid’ah
D.    Takhayul
2.      Perhatikan pertanyaan berikut ini !
a.       Melaksanakan puasa setiap hari tanpa jeda
b.      Percaya bahwa di dalam keris ada kekuatan ghaib
c.       Melaksakan shalat sunah ba’da subuh
d.      Percaya kalau ke pantai tidak boleh memakai baju hijau
Dari pernyataan di atas, yang termasuk perilaku bid’ah ditunjukkan pada nomor...
A.    1,4
B.     1,2
C.     3,4
D.    2,3
3.      Melakukan suatu amal ibadah yang tidak ada bukti atau contoh dari Rasulullah adalah  termasuk perbuatan...
A.    Sabar
B.     Bid’ah
C.     Khurafat
D.    Syirik
4.      Sumber dari khurafat adalah...
A.    Dinamisme
B.     Animisme
C.     Dinamisme dan animisme
D.    Kufur
5.      Sikap kita saat melihat orang yang suka melakukan perbuatan bid’ah adalah...
A.    Dibiarkan saja
B.     Menngikuti agar tidak ketinggalan jaman
C.     Tidak ikut-ikutan dan berusaha menasehati dengan cara yang baik
D.    Jika temannya yang melakukan maka diberantas dengan cara apapun
6.      Percaya pada bulan tertentu dapat menyebabkan kesialan adalah...
A.    Bid’ah
B.     Takhayul
C.     Taqwa
D.    Sifat terpuji
7.      Salah satu cara untuk menghindari perilaku takhayul, bid’ah, dan khurafat adalah...
A.    Memperdalam ilmu agama
B.     Beribadah tanpa tahu maksud dari ibadah tersebut
C.     Menanyakan masalah ibadah kepada bukan ahlinya
D.    Ikut-ikutan ketika malaksanakan ibadah
8.      Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka... (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
A.    Amalannya diterima
B.     Agamanya ditolak
C.     (amalan) itu tertolak
D.    Mendapat azab
9.      Mengapa kita tidak boleh melakukan ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW...
A.    Iadahnya tertolak
B.     Ibadahnya baik
C.     Aqidahnya kuat
D.    Akhlaknya terbaik
10.  Mengapa kita harus mencari guru agama yang sudah ahli dalam menyelesaikan masalah agama...
A.    Agar kenal dengan guru agama
B.     Karena guru yang sudah ahli agama akan mencari petunjuk dari AlQur’an dan Al-Hadits.
C.     Agar dianggap murid rajin
D.    Karena guru agamanya baik hati



Jumat, 11 Oktober 2019

Oktober 11, 2019

Strategi dan Metode Pembelajaran Aqidah SD Kelas 6 (takhayul, bid'ah, dan khurafat )

Langkah-langkah pembelajaran yang bisa dilakukan dalam materi ini yaitu:


  1.  Guru menjelaskan tentang pengertian takhayul, bid'ah, dan khurafat. peserta didik dibimbing untuk menyimak penjelasan guru.
  2. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan contoh-contoh perbuatan takhayul, bid'ah, dan khurafat. 
  3. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
  4. Guru menambah materi pelajaran berupa dalil-dalil yang melarang berbuat takhayul, bid'ah, dan khurafat dan cara-cara menghindarinya.
  5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
  6. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan.
  7. Guru memotivasi siswa untuk menghindari perilaku takhayul, bid'ah, dan khurafat.
Oktober 11, 2019

Pendidikan Al-Islam SD Kelas 6 Menghindari Takhayul, Bid’ah, Dan Khurafat


BAB I
Menghindari Takhayul, Bid’ah, Dan Khurafat



             A. Takhayul
1.      Pengertian
Takhayul menurut istilah adalah segala hal yang hanya menjadi khayal belaka. Menurut bahasa berarti khayalan. Perilaku takhayul dapat berupa mengait-ngaitkan kejadian yang tidak biasa dengan suatu hal, mengkhayal atau membayangkan. Padahall perilaku tersebut tidak ditemukan dasarnya dalam Al-Qur’an. Sehingga Islam melarang perilaku takhayul.
Perilaku takhayul dapat mempengaruhi keyakinan kepada Allah atau aqidah. Perilaku takhayul ini muncul sejak zaman jahiliyah.
2.      Dalil
Artinya : Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian melemparkan." Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. (QS. Thaha/20: 66)
3.      Contoh
Contoh perilaku takhayul misalnya:
a.       Percaya bahwa apabila seseorang kejatuhan cicak maka akan terkena musibah
b.      Percaya adanya angka pembawa kesialan
c.       Menganggap bulan safara sebagai bulan penuh kesialan.
             B. Bid’ah
1.      Pengertian
Bid’ah secara istilah adalah amalan yang baru (dalam ibadah mahdhah) yang tidak ditemukan dalil perintahnya dan rasulullah tidak memberi contoh cara melaksanakannya. Sedangkan menurut bahasa bid’ah adalah suatu yang baru. Yang dimaksud kedalam perilaku bid’ah adalah orang yang menambah atau mengurangi ibadah kepada Allah. Ibadah yang tidak disertai dalil berupa perintah maka ibadahnya sia-sia bahkan termasuk orang-orang yang sesat.
2.      Dalil
مَن عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَرَدٌ

Artinya: Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak. (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
3.      Contoh
Contoh perilaku bid’ah yang sering dijumpai antara lain
a.       Selamatan kematian atau sering disebut kenduri
b.      Selamatan pada tanggal 1 Muharon
c.       Selamatan 4 bulan pada ibu hamil
              C.  Khurafat
1.      Pengertian
Khurafat merupakan informasi yang mengandung kedustaan. Pengertian lainnya adalah benda yang dipercaya memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi keadaan manusia. Khurafat dengan takhayul sebenarnya hampir sama, namun lebih berbahaya karena lebih mendekatkan dengan perbuatan syirik.
Penyebab dari khurafat adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah suatu kepercayaan pada jiwa dan ruh yang mana jiwa dan ruh tersebut dapat mempengaruhi alam manusia. Dinamisme adalah suatu kepercayaan bahwa pada hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda memiliki kekuatan.
2.      Dalil
Artinya: Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).(QS. An-Nisa/4:50)
3.      Contoh
Contoh perilaku khurafat antara lain:
a.       Mencari berkah pada kuburan orang yang sholeh karena yakin akan memberikan keberkahan .
b.      Keris yang diyakini memiliki kekuatan ghaib yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
c.       Menolak bala dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang dipakai sebagai azimat. 
            D.    Cara Menghindari Takhayul, Bid’ah, Dan Khurafat
         Takhayul, bid’ah, dan khurafat adalah perilaku yang membahayakan aqidah seorang                   muslim. Sebagai siswa muslim tidak boleh mendekati perilaku takhayul, bid’ah, dan khurafat.
            Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
1.      Memahami tujuan dari ibadah yang akan dilakukan
Seseorang melaksanakan ibadah pasti ingin mendapatkan pahala dari Allah Swt. dan dirinya semakin dekat dengan Allah Swt. kan?. Dengan mengetahui tujuan dan maksud dari ibadah yang dilakukan, maka orang tersebut tidak akan sembarangan dalam melakukannya.
2.      Memperdalam ilmu agama
Kehidupan kita memerlukan ilmu agama untuk menuntun ke jalan yang benar. Ilmu agama penting untuk dipahami agar kita tidak mudah terjerumus kedalam kesesatan. Orang yang tidak tersesat maka hidupnya akan bahagia. Ilmu agama menuntun manusia agar dapat membedakan perilaku yang baik dan perilaku yang buruk. Sehingga seseorang yang memiliki ilmu agama maka akan lebih suka melakukan perilaku yang baik daripada perilaku yang buruk, mana yang ada perintah atau dalilnya dan mana yang tidak ada perintahnya.
3.      Menanyakan masalah ibadah kepada ahlinya
Apabila menemukan masalah yang berhubungan dengan ibadah, maka sebaiknya mencari solusi dengan cara mencari guru agama yang sudah ahli. Karena guru yang sudah ahli agama akan mencari petunjuk dari AlQur’an dan Al-Hadits. Kita sebaiknya tidak memutuskan sendiri permasalahan ibadah, apalagi karena menuruti hawa nafsu.
4.      Tidak taqlid
Taqlid adalah ikut-ikutan. Maksudnya adalah hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain tanpa mengetahui maksud melakukan perilaku tersebut. Apabila ikut-ikutan melakukan ibadah tanpa suatu perintah dari Allah swt maka ibadahnya sia-sia. Dalam melaksanakan  ibadah harus sesuai dengan tuntunan agama Islam bukan ikut-ikutan saja.


Metode pembelajaran untuk materi ini klik Metode
Latihan Soal Klik disini


Daftar Pustaka:  
Sofyan, Ahmad Tri, Pendidikan Al-Islam SD Muhammadiyah Kelas 6, Yogyakarta: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2018.
Purnama,Yulian,“Muslim.Or.Id: Hadits-Hadits Tentang Bid’ah, diakses dari https://muslim.or.id/11456-hadits-hadits-tentang-bidah.html, diakses tanggal 11 Oktober 2019 pukul 13:49.